Abu Ubaidah, juru bicara militer Hamas, mengeluarkan pernyataan tegas bahwa kelompoknya siap menghadapi segala bentuk eskalasi militer dari Israel. Menurutnya, ancaman yang dilontarkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu justru mencerminkan kelemahan Israel. Ubaidah menegaskan bahwa Hamas memiliki kemampuan untuk melawan Israel dan siap menghadapi segala kemungkinan di medan perang.
---
**Tiongkok Tegaskan Dukungan untuk Palestina**
Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, dalam konferensi pers terbaru, menegaskan kembali dukungan negaranya terhadap kemerdekaan Palestina. Ia menolak rencana Amerika Serikat yang dianggap merugikan rakyat Palestina dan mendukung inisiatif Mesir serta negara-negara Arab untuk membangun kembali Jalur Gaza. Wang Yi menekankan pentingnya keadilan dan keinginan rakyat Palestina yang tidak boleh diabaikan.
---
**Warga Israel Gugat Otoritas Palestina**
Lebih dari 500 warga Israel mengajukan gugatan hukum terhadap Otoritas Palestina, menuntut ganti rugi sebesar 1,24 miliar dolar AS. Gugatan ini terkait serangan 7 Oktober 2023, di mana Otoritas Palestina dituduh bertanggung jawab atas insiden tersebut. Tuntutan ini mencakup klaim bahwa Otoritas Palestina mendanai kelompok militan di Gaza.
---
**Eskalasi Kekerasan di Suriah**
Konflik internal di Suriah kembali memanas setelah pasukan keamanan setempat terlibat pertempuran sengit dengan militan yang loyal kepada mantan Presiden Bashar al-Assad. Pertempuran terjadi di kota Jableh dan sekitarnya, menewaskan puluhan orang. Situasi ini disebut sebagai salah satu kekerasan terburuk yang dihadapi pemerintahan Suriah dalam beberapa tahun terakhir.
---
**Hamas Balas Ancaman Israel**
Menanggapi ancaman Israel untuk kembali berperang di Gaza, Hamas menyatakan bahwa setiap eskalasi militer justru akan membahayakan nyawa sandera Israel yang mereka tahan. Abu Ubaidah, juru bicara Hamas, menegaskan bahwa blokade dan ancaman perang tidak akan memaksa mereka melepaskan sandera.
---
**AS Tuduh Israel Gagalkan Negosiasi**
Pejabat Amerika Serikat menuduh Israel berusaha menggagalkan negosiasi antara AS dan Hamas. Menurut laporan, Israel tidak diberitahu tentang putaran terakhir pembicaraan di Doha. AS juga menyebut bahwa Tel Aviv takut kehilangan pengaruh dalam pengaturan masa depan Gaza.
---
**Kepala Staf Israel Ancam Perang di 2025**
Letnan Jenderal Eyal Zamir, kepala staf umum Israel yang baru diangkat, memperingatkan bahwa tahun 2025 akan menjadi tahun penuh konflik. Fokus utama Israel adalah menghadapi ancaman dari Gaza dan Iran. Zamir juga menegaskan bahwa memulangkan sandera Israel dari Gaza adalah prioritas moral dan militer.
---
Dengan berbagai perkembangan ini, ketegangan di Timur Tengah terus memanas, menunjukkan betapa rumitnya upaya mencapai perdamaian di kawasan tersebut.
0 Komentar