JAKARTA, KUPAS.CO.ID- Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI)
mengimbau peserta aksi damai 2 Desember tidak membawa atribut. Bila
ingin memakai bendera maka peserta aksi bisa mengikatnya di kepala.
"Atribut
nggak terlalu penting. Kami berharap tidak usah pakai atribut ya," ujar
Wakil Ketua GNPF-MUI Ustaz Zaitun Rasmin kepada wartawan di Mapolda
Metro Jaya, Jakarta, Selasa (29/11/2016).
Menurut dia, atribut
yang seperti bendera yang dipasang di bambu dan kayu rawan bagi
keselamatan. "Bendera harus pakai bambu lagi, pakai kayu, itu rawan.
Jadi tidak usah. Kalau mau pakai bendera diikat saja di kepalanya," ujar
dia.
Zaitun juga memastikan tidak akan ada konvoi massa di
sepanjang jalur protokol Sudirman-Thamrin. Seluruh peserta aksi akan
langsung menuju ke titik konsentrasi yakni di Silang Monas, Jakarta
Pusat.
"Tidak ada rute lagi, semua sasaran ke Monas, masuk ke
Monas, kita duduk baca Alquran, zikir, dengar tausiah dari ulama, salat
Jumat, habis salat Jumat, pengumuman bubar," lanjut dia.
Selepas acara selesai, pihak GNPF akan menemui massa untuk memastikan
peserta aksi kembali ke kendaraan masing-masing dan pulang ke daerah
asalnya.
"Nanti kami akan membantu para peserta untuk bubar
supaya tidak ada lagi yang tinggal. Jadi kami akan berkeliling mengimbau
silakan pulang. Kami akan pulang dengan rombongan terakhir,"
sambungnya.
Ia memastikan tidak akan ada peserta aksi yang menginap sebagaimana pada aksi 4 November lalu.
0 Komentar