JAKARTA, KUPAS.CO.ID- Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengimbau peserta demo 2 Desember mendatang tidak membawa senjata tajam maupun bambu runcing.
Ia mengingatkan, pada demo 4 November lalu, beberapa peserta membawa bambu runcing yang digunakan untuk menyerang petugas.
"Imbauan juga dilakukan GNPF MUI, dilarang membawa senjata. Ini
bahaya, di antaranya ada yang digunakan untuk melukai petugas kami,"
ujar Boy di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (29/11/2016).
Padahal, petugas yang berjaga di barisan depan tidak dilengkapi persenjataan.
Dalam aksi damai 2 Desember nanti, petugas keamanan juga tak dibekali senjata.
Polri
akan mengedepankan upaya persuasif seandainya terjadi hal-hal di luar
kesepakatan dengan GNPF MUI selaku pihak penyelenggara aksi.
Nanti formatnya berubah. Unjuk rasa jadi kegiatan ibadah jadi diimbau bawa sajadah masing-masing," kata Boy.
Aksi akan dilakukan di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat.
Lokasi ini bisa menampung 600 hingga 700 ribu peserta aksi.
Seandainya ada yang belum tertampung, maka disediakan Jalan Medan Merdeka Timur untuk aksi gelar sajadah.
Boy mengatakan, kepolisian mencegah adanya kelompok yang menyusup di tengah aksi tersebut.
Seperti yang terjadi pada demo 4 Desember 2016 lalu, ternyata ada
kelompok yang sengaja memanfaatkan momentum ricuh itu untuk memprovokasi
masyarakat.
"Kami ingatkan ke mereka yang punya niat tidak baik, memanfaatkan tindakan kriminal atau mengarah ke perbuatan anarkis, jangan gabung bersama," kata Boy.
0 Komentar