Paris Akan Habiskan Dana Sekitar 21M Untuk Membasmi Tikus

Otoritas kota Paris, Prancis sedang menggencarkan perang melawan tikus dan operasi pembersihan jalanan. Paris akan menghabiskan dana sebesar 1,5 juta euro atau setara Rp 21,4 miliar untuk operasi membasmi hewan pengerat itu. 

Selain operasi pembasmian tikus, otoritas Paris juga berniat memasang lebih banyak tempat abu rokok di area publik. Demikian disampaikan Wali Kota Paris Anne Hidalgo dalam wawancara dengan surat kabar mingguan Prancis, Journal du Dimanche, seperti dilansir AFP, Senin (13/3/2017).

Hidalgo menjabarkan 10 poin rencana kerja untuk menjadikan kebersihan sebagai prioritas di kota Paris. 

Poin-poin itu termasuk meningkatkan jumlah petugas sanitasi dan pemeriksa kesehatan, memperpanjang jam-jam pengambilan sampah, dan mendorong restoran serta gedung-gedung setempat untuk menyediakan tempat pembuangan abu rokok di pintu masuk dan pintu keluar. 

Petugas kebersihan di Paris mengumpulkan 150 ton puntung rokok setiap tahunnya. Banyak orang yang merokok di jalanan dan membuang puntungnya ke sembarang lokasi. 

"Kami telah mengalokasikan 500 juta euro per tahun untuk kebersihan dan pengelolaan sampah...dan situasinya telah membaik. Tapi jelas diketahui bahwa Paris belum sepenuhnya bersih," terang Hidalgo.

"Saya ingin mempercepat ini, meningkatkan upayanya. Ini merupakan prioritas utama. Di sebuah kota yang beradab, kebersihan seharusnya menjadi tanggung jawab semua orang. Di Tokyo, semuanya bersih dan di sana tidak ada tempat sampah karena orang-orang menunggu hingga pulang ke rumah sebelum membuang sampah," imbuhnya.

Saat mengumumkan operasi antitikus dengan dana 1,5 juta euro ini, Hidalgo menyatakan kota Paris akan membeli sejumlah perangkap tikus yang baru dan memenuhi kota dengan 30 ribu keranjang sampah, yang memiliki penopang kayu atau plexiglass

Keranjang-keranjang sampah di Paris saat ini dipasangi tas plastik transparan sehingga sulit untuk menyembunyikan peledak di dalamnya, mengingat Paris sudah beberapa kali menjadi lokasi serangan teror.

Posting Komentar

0 Komentar