cagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan bahwa dia masih mengusahakan air bersih untuk semua warga Jakarta. Salah satu cara yang dilakukan oleh Ahok adalah dengan penggabungan air limbah dengan air bersih.
"Kita sudah lakukan sekarang, bukan trobosan. Yang akan datang mau penggabungan antara air limbah dan air bersih. Kita sudah selesai membuat infrastrukrut dimana pengolahan air limbahnya, apa kita kerjasama swasta atau jual saham atau BUMD yang bangun, lalu kita beli pelan-pelan. Kita ingin pengolahan air limbah untuk air bersih
Selain itu, Ahok juga mengatakan bahwa saat ini Pemprov DKI sedang memperbanyak waduk di Jakarta. Namun, waduk-waduk tersebut belum bisa semua dibangun. Sementara waduk yang sudah ada akan digunakan untuk mengelolaan air limbah menjadi air bersih. Salah satu waduk yang akan digunakan untuk pengelolaan air limbah adalah waduk Pluit dan waduk Setiabudi.
"Kita lagi beli banyak waduk. Waduk pun belum semua kita bikin. Karena untuk mengelola air limbah harus banyak waduk, seperti waduk Setiabudi, salah satu waduk Pluit. Waduk Pluit juga belum digali semua kenapa, karena tanggul lautnya belum (selesai). Kita lagi kerjakan tanggul lautnya. Kalau tanggul laut sepanjang (Jakarta) Utara nggak rapi, ini juga nggak bisa," papar Ahok.
"Semua ada tahapannya. Yang pasti orang Jakarta pasti dapat air bersih, harus pasang pipa air limbah. Kalau nggak sanggup bayar, kami subsidi," imbuhnya.
Terkait tarif air bersih untuk warga Jakarta, Ahok menjamin bahwa Pemprov DKI akan mensubsidi bagi orang yang tidak mampu. Untuk warga tidak mampu, Ahok mengatakan mereka akan dikenakan tarif hanya Rp 1.050 per meter kubik. Namun, jumlahnya dibatasi hanya 10 kubik.
"Kita tarifnya mengadministrasikan keadilan sosial, orang miskin nggak dinaikan tetap Rp 1.050 per meter kubik. Tapi cuma 10 kubik. Kalau kamu pakai lebih 10 kubik kamu bukan orang nggak mampu. Sekarang sambung air bersih kmu nggak bayar uang,"
0 Komentar