Urai Kemacetan, Pemkot Bekasi Akan Bangun Dua Flyover

Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi segera membangun dua flyover (jembatan layang) di Bekasi Timur dan Bantar Gebang. Pembangunan flyover di dua wilayah tersebut untuk mengentaskan kemacetan parah yang terjadi di Bekasi. 

Untuk pembangunan dua flyover ini pada tahap awal, Pemkot Bekasi menganggarkan dana Rp200 miliar. "Tahun ini dianggarkan dari APBD 2017, kalau kurang nanti ditambah pada tahun berikutnya," ungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bekasi Tri Adhianto pada Kamis, 23 Maret 2017. 

Menurut Tri, dua flyover yang segera dibangun itu di Rawa Panjang, Bekasi Timur, dan Cipendawa, Bantargebang. Tri menjelaskan, flyover Rawa Panjang akan membentang dari Jalan Ahmad Yani menikung ke kanan arah ke Jalan Siliwangi. Kendaraan dari Jalan Ahmad Yani nantinya dapat langsung tanpa berhenti ketika menuju ke Bantargebang. Karena, selama ini kendaraan harus berhenti di traffic light. 

Meski kendaraan yang melintas di titik tersebut mayoritas kendaraan besar untuk industri, kata dia, hal itu tak menjadi masalah. Bahkan, pemerintah akan mempertimbangkan elevasi jalan layang tersebut. "Tingkat kemiringan harus diatur agar kendaraan besar tidak berat ketika naik, dan kuat melintasi flyover," ujarnya. 

Sedangkan, di Cipendawa, jalan layang tersebut membentang dari arah Jalan Cipendawa Baru menikung ke kanan menuju ke Jalan Siliwangi. Pembangunan flyover di sana untuk mempermudah akses kendaraan truk sampah milik DKI. "Makanya, kalau anggaran kurang, bisa saja minta bantuan sama Pemprov DKI," ujarnya. 

Tri mengatakan, flyover tersebut cukup dibutuhkan untuk memecah kemacetan yang kerap terjadi di dua simpang jalan tersebut. Selama ini, dua titik itu kerap terjadi kemacetan panjang lantaran padatnya kendaraan yang mengakses ke Bantargebang ada kawasan industri dan permukiman. 

Wakil Ketua Komisi II, DPRD Kota Bekasi Maryadi menegaskan, sangat mendukung rencana pembangunan dua flyover tersebut. Apalagi, legislatif telah menyetujui anggaran yang dibutuhkan masing-masing Rp100 miliar. 

"Pembangunan jangan sampai molor, dan harus dilaksanakan secepatnya," tegasnya. Menurut dia, pembangunan dua proyek tersebut merupakan solusi jangka panjang untuk mengurai kemacetan di persimpangan jalan. Dengan adanya flyover tersebut, memudahkan akses kendaraan dari arah Jakarta menuju ke Bantargebang.

Posting Komentar

0 Komentar