Siswi SMK Bunuh Diri Usai USBN, Keluarga Bakal Laporkan Intimidasi Guru ke Polisi

AN, siswi SMK Negeri 3 Padangsidimpuan yang meninggal dunia setelah mencoba bunuh diri dengan meminum racun rumput usai pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) pada pekan pertama April 2017 lalu, sudah dimakamkan. AN dimakamkan di taman pekuburan muslim tak jauh dari rumahnya, di Desa Batang Bahal, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, Kota Padangsidimpuan, Selasa (11/4/2017). 

Usai pemakaman, keluarga korban mengaku akan melaporkan kasus intimidasi oleh oknum guru sekolahnya ke pihak kepolisian. Aksi intimidasi itu menjadi penyebab awal AN tertekan hingga akhirnya nekad meminum racun rumput. 

“Iya kita akan laporkan kasus itu ke Polisi. Tapi setelah ini lah (pemakaman). Setelah masa duka keluarga selesai, entah besok lusa atau setelahnya. Tapi yang pasti akan ditindaklanjut, pasti diproses, karena kami dari keluarga merasa keberatan. Mereka harus dihukum dengan hukuman yang sepantasnya lah,” ujar Leman, kerabat AN. 

AN nekat mencoba bunuh diri dengan meminum racun rumput di belakang salah satu masjid di sekitar rumahnya, karena tidak tahan diintimidasi guru dan pihak sekolahnya. AN serta dua rekannya IA dan RA, diintimidasi pihak sekolah setelah mereka terlibat saling balas komentar di status akun media sosial Facebook milik ID. 

Isi status tersebut menyatakan ada seorang anak guru di sekolah mereka yang mendapat bocoran kunci jawaban, dan disebarkan kepada teman-teman dekatnya. Celotehan AN kemudian berbuntut panjang, lantaran beberapa oknum guru di sekolahnya, yakni EY, KS, dan FO memanggilnya, dan mengatakan bahwa mereka bisa terjerat UU ITE dengan denda mencapai Rp750 juta. 

AN pun merasa terancam dan stres atas peringatan tersebut. IA dan RA yang juga mendapatkan intimidasi juga berencana melaporkan tindakan intimidasi itu. Mereka kini didampingi oleh Burangir, salah satu organisasi perlindungan perempuan dan anak. 

“Kita masih belum bisa ke kantor polisi untuk kesediaan orangtuanya membuat laporan. Rencana sudah ada, tapi kita masih tunggu. Tapi yang pasti kita sudah meminta keterangan agar mereka siap melaporkan kasus ini,” tukas Zulherniatman Zega, pengurus Burangir.

Posting Komentar

0 Komentar