Berduka Teror London, Ratusan Orang Berkumpul di Trafalgar Square

Ratusan orang berkumpul di London Trafalgar Square, Kamis (23/3) malam untuk mengenang para korban serangan di dekat gedung Parlemen. Serangan itu menewaskan tiga orang dan menyebabkan sekitar 40 orang terluka.

Dilansir detikcom dari reuters, Jumat (24/3/2017) dengan lalu lintas yang dialihkan orang-orang mulai memenuhi lokasi tersebut saat senja dengan para relawan yang membagikan lilin.

Pelaku serangan yang tewas usai melakukan aksinya merupakan pria kelahiran Inggris bernama Khalid Masood (52). Dia pernah diselidiki oleh petugas intelijen terkait ekstremisme.

Secara keseluruhan, terdapat orang-orang dari 11 negara yang menjadi korban dari tabrakan yang dilakukan Masood terhadap para pejalan kaki. Masoon kemudian coba melalui gerbang gedung Parlemen dan menusuk polisi Keith Palmer yang kemudian tewas.


Dalam kegiatan mengenang korban serangan ini, sekelompok pria Muslim mengangkat poster bertuliskan 'love for all, hatred for none (cinta untuk semua, kebencian tidak untuk siapapun', tulis poster itu.

"Peristiwa ini tidak ada hubungannya dengan agama ... ini murni terorisme," kata salah satu dari mereka, Ali Raza (23).

Gary Hunnam (28) yang tinggal di London mengatakan kalau kejadian teror ini benar-benar menyentuhnya. "Ini benar-benar menyentuh kami, kemarin ketika saya mendengar bahwa salah satu dari mereka telah diserang jadi saya pikir itu baik untuk keluar dan menunjukkan solidaritas kepada semua orang yang terlibatterlibat

Semetara itu Helen Pallot (26) yang berasal dari luar London tampak memegang seikat bunga. Dia berencana untuk meletakkannya di dekat lokasi serangan itu terjadi.

"Saya memiliki banyak teman dan keluarga yang bekerja lima menit dari lokasi tersebut sehingga membuat saya terpikir. (Serangan) Itu membuat saya marah dan sedih hingga saya ingin datang ke sini dan menunjukkan bahwa kita masih bisa, semua berada di sini bersama-sama," ujar Pallot.

Seorang pria lain mengangkat tanda tulisan tangan 'London tidak akan dikalahkan. Kami berdiri sebagai salah satu dan bersatu'.

Orang-orang yang berkabung itu dipandu oleh menteri dalam negeri Amber Rudd dan Walikota London Sadiq Khan mengadakan penghormatan dengan menghening selama satu menit sebelum acara berakhir. Serangan pada Rabu (22/3) itu adalah yang paling mematikan di Inggris sejak tahun 2005, yaitu ketika 52 orang tewas oleh pembom bunuh diri pada sistem transportasi umum London

Posting Komentar

0 Komentar