Data terkini Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan, sedikitnya telah terjadi tujuh gempa bumi signifikan di Indonesia pada Selasa (14/3) kemarin. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono.
Adapun ketujuh daerah tersebut adalah Sabang (Aceh), Meulaboh (Aceh), Sukabumi (Jawa Barat), Laut Jawa, Bali selatan, Tolitoli (Sulawesi Tengah), dan Papua.
“Gempa bumi ini secara kebetulan terjadi dalam hari yang sama. Dan tampaknya, tidak ada kaitan antara satu kejadian dengan yang lain. Masih sulit dibuktikan, apakah ada mekanisme migrasi atau saling picu, karena masing-masing terjadi pada zona pembangkit gempa (seismogenik) yang berbeda,” ungkap Daryono dalam pesan singkatnya, Rabu (15/3).
Karena itu, lanjut dia, masyarakat diimbau tidak perlu khawatir mengenai isu bahwa akan ada gempa bumi berkekuatan lebih besar.
Pada Selasa (14/3), pukul 09.51 WIB, terjadi gempa di Samudera Hindia. Lokasinya berjarak 353 km arah barat daya Sabang, Aceh. Menurut Daryono, itu adalah gempa bumi dengan magnitude paling kuat, yakni 5,9 skala richter. Kedalaman hiposenter berjarak 10 km.
Pemicunya adalah aktivitas sesar aktif di Lempeng Indo-Australia sebelah barat zona subduksi. Karena itu, gempa ini hanya terasa di Sabang dan Banda Aceh serta tidak menimbulkan kerusakan.
Pada waktu yang bersamaan, Selasa (14/3), gempa mengguncang wilayah Sukabumi dan berkekuatan 4,9 skala richter. Pusat gempa berkedalaman 29 km ini dan pada jarak 68 km selatan Pelabuhan Ratu. Getaran terasa di Cicurug, Pelabuhan Ratu, Bogor, dan Sukabumi.
Gempa di hari yang sama, Selasa (14/3), berkekuatan 5,4 skala richter pada pukul 12.55 WIB di tenggara kota Toli-Toli, Sulawesi Tengah. Hiposenter gempa ini di kedalaman 66 km. Menurut Daryono, gempa ini dirasakan cukup kuat di Toli-Toli dan sekitarnya dalam skala intensitas II SIG-BMKG. Namun, getarannya dilaporkan terasa hingga Gorontalo, Limboto, dan Buol.
Pada Selasa (14/3) pukul 08.51 WIB, gempa berkekuatan 3,1 skala richter terjadi di pesisir selatan Bali. Tepatnya pada jarak 6 km tenggara Kota Denpasar. Kekuatan gempa ini relatif kecil, sehingga hanya beberapa warga yang merasakan guncangan.
Pada pukul 11.36 WIB, Selasa (14/3), gempa terjadi di Laut Jawa dengan kekuatan 4,8 skala richter. Pusat gempa terletak pada jarak 108 km arah barat laut Kota Jepara, Jawa Tengah. Daryono mengatakan, peristiwa gempa di Laut Jawa sesungguhnya cukup langka terjadi.
Pada pukul 16.13 WIB, Selasa (14/3), gempa berkekuatan 4,8 skala richter terjadi di Puncak Jaya, Jayapura, Papua. Pusat gempa berkedalaman 60 km. Gempa ini dipicu aktivitas subduksi lempeng. Guncangan yang ditimbulkannya terjadi pada skala intensitas II SIG-BMKG dan terasa di Puncak Jaya.
Terakhir, lanjut Daryono, adalah gempa di Meulaboh, Aceh pada pukul 20.13 WIB, Sealsa (14/3). Gempa ini berkekuatan 5,2 skala richter.
Pusat gempa terletak di Samudra Hindia, tepatnya pada jarak 120 km arah barat daya Kabupaten Simeulue dengan kedalaman 46 km. Gempa ini dirasakan di Sabang, Aceh, dan Meulaboh dengan skala intensitas II SIG-BMKG. Menurut Daryono, tidak ada laporan kerusakan dalam kejadian ini.
“Tingginya aktivitas gempa di wilayah Indonesia merupakan konsekuensi posisi wilayah Indonesia yang terletak di antara desakan tiga lempeng utama dunia. Selain itu, banyaknya sebaran struktur sesar aktif,” kata dia.
BMKG mencatat, selama tahun 2016 terjadi 5.578 kali gempa bumi dalam kekuatan dan kedalaman yang bervariasi. Yang signifikan berkekuatan di atas 5 skala richter, terjadi sebanyak 181 kali. Adapun gempa yang menimbulkan kerusakan sebanyak 12 kali kejadian.
0 Komentar