Jika terpilih, Anies-Sandi akan mengintegrasikan semua angkutan publik massal dari yang kecil hingga besar. Nantinya MRT, BRT, dan LRT akan menjadi tulang punggung dari integrasi ini. Namun pihaknya masih enggan menjelaskan secara rinci tentang program ini.
"Core-nya itu adalah MRT, BRT dan LRT. Core dalam artian tulang punggung, tapi untuk masuk ke sana sampai kampung-kampung, bahkan kita juga memikirkan," jelas Anies singkat.
Integrasi dengan semua moda transportasi ini dilakukan untuk menghasilkan keadilan bagi beberapa supir angkutan umum seperti bajaj dan angkot. "Semuanya ingin keadilan, saya sampaikan pada semua yuk duduk bareng, kita atur sehingga ketemu solusi, dan pemerintah ada anggaran. Jadi kalau misalnya untuk integrasi sistem transportasi, pemerintah harus mengeluarkan anggaran, kita keluarkan anggaran," imbuh Anies.
"Karena yang penting adalah terintegrasi, semua merasakan keadilan, kalau ada kesejahteraan maka pelayanan juga baik. Kalau ada sistem insentif yang benar, maka perilaku juga akan benar," sambung Anies.
Anies mencontohkan, jika insentif diberikan kepada pengemudi berdasarkan jumlah penumpang, maka pengemudi akan mencari penumpang sebanyak-banyaknya. "Kalau insentif sistem berdasarkan waktu, maka dia akan bekerja berdasarkan jalannya karena dihitung dari waktu. Jadi insentif harus dibuat sesuai orientasi sistem transportasi ini," jelas Anies.
Anies menilai anggaran yang dimiliki Pemprov DKI untuk satu pembayaran dalam 1 perjalanan (OK Otrip) ini sangat cukup. Program ini dilaksanakan untuk menyelamatkan biaya yang lebih besar.
"Ekonomi kita menjadi bengkak biayanya karena kemacetan dan kendaraan pribadi yang banyak. Jadi besarnya anggaran di situ akan dikompensasi dari biaya ekonomi," ungkap Anies.
Program OK Otrip ini juga akan dilakukan secara bertahap dengan menyesuaikan rute dari wilayah transportasi tersebut. Anies banyak rute transportasi di Ibu Kota yang belum bertambah sejak tahun 1970an.
"Saya beri contoh saja, banyak sekali kompleks yang dibangun setelah tahun 90 nggak ada bis ke sana, karena rutenya tahun 70-80an. Jadi cara integrasinya bukan per moda tapi wilayah," pungkas Anies.
0 Komentar