Istri calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Happy Farida, menanggapi soal suaminya yang sempat tidak dapat masuk ke acara selawat dan zikir memperingati Supersemar di Masjid At-Tin, TMII, Jakarta Timur, Sabtu (11/3) lalu. Happy menyayangkan hal tersebut dan berharap hal serupa tidak terulang di acara keagamaan lainnya.
"Kalau Bapak bilang bukan hadangan ya, tapi mungkin gangguan ya, gangguan. Dan Bapak sempat cerita ke saya. Sebenarnya saya tahu Bapak kan hadir untuk memenuhi undangan, Bapak juga berniat untuk ibadah salat magrib dan isya," kata Happy seusai tahlilan di kediaman Nenek Hindun, Jalan Karet Karya 2, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (13/3/2017).
"Dan yang terjadi kita lihat seperti itu, ya prihatin sih ya karena niat Bapak itu kan memenuhi undangan keluarga. Juga ibadah salat magrib dan isya. Y mudah-mudahan kejadian itu tidak terulang lagi," imbuhnya.
Happy mengaku berkomunikasi dengan Djarot terkait penghadangan tersebut. Djarot, disebut Happy, menyampaikan, peristiwa tersebut adalah pembelajaran bagi Djarot sendiri. Selama 17 tahun pernikahan, Happy menuturkan, sangat mengenal sifat Djarot dan menegaskan suaminya tak pernah memiliki rasa dendam.
"Kita harus hidup lebih sabar, lebih tawakal. Saya sendiri juga merasa. Saya ini kan istri Bapak, menikah sudah 17 tahun. Ya tahulah, pahamlah, sifat-sifat Bapak seperti apa. Beliau kan tidak pernah dendam. Tidak pernah bertutur kata yang tidak sopan dan itu saya paham betul," terangnya.
Bahkan selama menjadi Wali Kota Blitar selama 10 tahun, Happy menilai Djarot sama sekali tidak pernah marah, apalagi mendendam dan berkata kasar. Djarot, diungkapkan Happy, adalah sosok yang sangat menjunjung tinggi kesantunan dan menjadi contoh di keluarga.
"Beliau itu tidak pernah dendam, tidak pernah bertutur kata yang tidak sopan, dan itu saya paham betul, bahkan selama menjadi Wali Kota Blitar selama 10 tahun. Kalau tanya birokrasi di sana, pernah nggak melihat Bapak marah, itu tidak pernah karena Bapak memang orangnya seperti itu," tambahnya.
Melihat hal ini, Happy memastikan, Djarot tidak memiliki dendam terhadap pihak mana pun. Namun dia berharap masyarakat yang memilik benci bisa membuka hatinya dan bisa lebih bertoleransi dan saling menghargai.
"Jadi saya sih melihat Bapak sosoknya memang tidak ada dendam dengan kejadian kemarin. Sekali lagi, itu adalah pelajaran buat kita semua bahwa hal-hal seperti itu, bagi yang tidak paham atau yang masih memiliki rasa sakit hati atau apa, bisa dibukakan hati yang lebih bersahaja,
"Kita ini, bagaimanapun, hidup ini bertoleransi satu sama lain. Kita harus menghormati satu sama lain. Semua ingin kejadian ini ada hikmahnya, hikmah untuk kita sebagai hamba Allah yang lebih baik, saling toleransi, saling menghargai,"
0 Komentar