Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian menilai aksi anggota Kepolisian Resor Kota Bandarlampung, Lampung yang berfoto di depan lima jenazah pelaku begal sebagai tindakan tidak etis.
"Saya hargai mereka berhasil mengungkap perkara begal yang meresahkan masyarakat di sana. Setelah itu seharusnya tidak perlu ada foto seperti itu," ujar Tito di Jakarta, Kamis 6 April 2017.
Menurutnya, tindakan polisi foto dengan mayat lima begal tersebut tidak humanis dan tidak profesional. Dalam foto yang menjadi viral di media sosial tersebut, belasan anggota kepolisian tampak berdiri dan ada pula yang berjongkok di depan jenazah para pelaku begal yang dijajarkan di tanah.
Secara hukum, menembak mati diperkenankan sepanjang polisi berhadapan dengan pelaku tindak kejahatan yang membahayakan mereka. Namun, aksi berfoto bersama jenazah pelaku tidak dibenarkan. Tito mengaku akan berangkat menuju Lampung pada Jumat 7 April 2017 untuk memberi arahan kepada para anggotanya di provinsi paling selatan Sumatera itu. "Tidak boleh lagi hal seperti itu terulang," ucapnya.
Sebelumnya, tim Ranger Tekab 308 Polresta Bandarlampung menyergap kelompok begal dan pencurian kendaraan bermotor pada Sabtu 1 April 2017. Menurut Kapolresta Bandarlampung Kombes Murbani Budi Pitono, penyergapan yang dilakukan pukul 03.00 WIB di wilayah Kota Bandarlampung berlangsung dengan sengit, sebab pelaku melakukan perlawanan aktif dengan menembakkan senjata api rakitan ke arah petugas.
Kelompok ini melakukan perlawanan aktif saat akan ditangkap, sehingga petugas memberikan tindakan tegas dan terukur. "Sempat tejadi baku tembak antara para pelaku dan petugas, hingga akhinya lima orang pelaku berinisial SF, JN, RK, IN dan HM yang seluruhnya warga Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur berhasil dilumpuhkan," kata dia. Kelima pelaku tewas saat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Bandarlampung.
0 Komentar