Brigadir Dua Taruna (Brigdatar) Mohammad Adam, taruna Akpol tingkat II, telah dimakamkan. Dia ditemukan telah tak bernyawa pada dini hari Kamis kemarin dengan luka memar di dada.
Dugaan pun muncul bila Adam dianiaya senior. Bahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian pun amat geram dengan kematian Adam. Tito menyesalkan kejadian itu lantaran beberapa bulan sebelumnya telah memberi catatan terkait kekerasan dari senior ke junior di lingkungan Akpol.
"Saya menyesalkan peristiwa itu karena beberapa bulan lalu saat saya kunjungan ke Akpol, saya tegaskan ke seluruh taruna dan pengasuh supaya budaya kekerasan pemukulan nggak terjadi lagi,"
Bahkan Tito meminta Propam untuk turun tangan langsung ke Akpol. Dia ingin Propam mengevaluasi profesionalitas dan kinerja para pengasuh taruna.
"Saya minta Propam turun ke sana untuk melihat sampai sejauh mana lembaga Akpol untuk menghentikan budaya kekerasan pemukulan senior-junior," ujar Tito.
Terlepas dari itu, kematian Adam pun masih diusut. Sebelum diterbangkan ke Jakarta, Adam diautopsi di RS Bhayangkara Semarang. Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Djarod Padakova mengatakan dari hasil autopsi diketahui korban tewas dengan luka di kedua paru-paru.
Dari luka luar, terdapat luka memar di dada tengah, kiri, dan kanan. Sedangkan menurut hasil autopsi tim medis, korban tewas akibat luka di kedua paru-paru sehingga mengalami gagal napas dan kekurangan oksigen.
Kini, Adam telah dimakamkan di Jalan Makam, Kelurahan Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Pemakaman Adam diwarnai raut wajah sedih dan kehilangan yang sangat jelas terlihat dari ayah dan ibu korban yang turut mengantarkan.
Tentang siapa yang menyebabkan Adam tewas, Tito menegaskan kasus itu akan diungkap seterang-terangnya. "Saya perintahkan Gubernur (Akpol), selain korban dibantu, juga lakukan tindakan tegas kepada taruna yang terlibat. Saya minta untuk dipidanakan. Saya juga minta Kapolda, Pak Condro untuk memproses pidana,"
0 Komentar