Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPW LDII) DIY menerima kunjungan 35 Pendeta Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) di Aula lantai 2 kompleks Masjid Al Fattah Kalasan, Sleman, 8 Desember 2023.
Silaturahmi ini menjadi salah satu agenda dalam Pelatihan “Kebhinekaan dan Bina Damai” Angkatan II hasil kerja sama antara Indonesian Consortium for Religious Studies (ICRS) Yogyakarta dan Bidang GERMASA GPIB, 6-9 Desember 2023. ICRS sendiri merupakan konsorsium dari UGM, UIN Sunan Kalijaga, dan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta. Konsorsium ini dibentuk untuk mengembangkan studi keagamaan di Indonesia.
Adapun materi pelatihan mencakup pemahaman akan kebhinekaan agama, politik dan agama, kemunculan radikalisme berbalut agama, hubungan antar agama, agama berkait lingkungan hidup serta penghargaan akan beragama dan berkeyakinan. Di samping itu, para pendeta GPIB ingin mengenali lebih dekat LDII dan beraneka ragam program kerja keagamaannya.
Ketua DPW LDII DIY, Ir. Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D., IPU. saat memberikan sambutan menjelaskan tentang 8 program pengabdian LDII untuk bangsa. LDII DIY menempatkan 3 diantaranya sebagai unggulan, yakni: Pendidikan, Ekonomi Syariah, serta Lingkungan Hidup dan Ketahanan Pangan. Adaptasi dan mitigasi perubahan iklim telah lama dimulai LDII.
Warga LDII tidak merokok sehingga mendukung gerakan low carbon. Selain itu, LDII DIY juga menginisiasi Program Kampung Iklim di beberapa tempat di DIY. Salah satunya di Sangurejo Turi yang berhasil memperoleh Juara III Lomba ProKlim 2023 oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sleman.
Atus menekankan bahwa permasalahan lingkungan beserta dampak dan hasilnya tidak memandang agama.
”Kami menginisiasi program Kampung Iklim untuk membantu KLHK mengatasi permasalahan lingkungan. Isu lingkungan ini, peredaran oksigen dan air tidak memandang agama.
Untuk itu, LDII mengajak, mari bekerja sama mengatasi isu ini,” ungkap Atus.
Selanjutnya, dosen Fakultas Kehutanan UGM ini menjelaskan pula mengenai toleransi LDII dalam penggunaan suara sound masjid. Sebisa mungkin tidak mengganggu tetangga yang tinggal di sekitar masjid.
“Kami memiliki kebijakan, salah satunya adalah suara sound masjid. Suara sound sistem masjid tidak selalu keluar. Kami berusaha memahami masyarakat sekitar,” terang Atus.
0 Komentar