JAKARTA, KUPAS.CO.ID- Aksi damai 2 Desember yang dikenal dengan 'Aksi Bela Islam III'
disepakati berpindah tempat dari Jalan Sudirman-Jalan Thamrin ke area
Monas. Menko Polhukam Wiranto menilai para peserta aksi sudah sadar akan
pentingnya menjaga kedamaian.
Wiranto mengaku bersyukur atas
lobi yang dilakukan oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Dengan jumlah
massa yang besar, menutur Wiranto yang akan terjadi justru bukan unjuk
rasa, melainkan unjuk kekuatan yang berujung pemaksaan kehendak.
"Demo
tanggal 2 Desember kan sudah pembahasan kemarin dengan Kapolri. Bahwa
kita mensyukuri ada satu perubahan sikap dari unjuk rasa di jalanan,
dengan kekuatan besar berarti itu bukan unjuk rasa lagi tetapi namanya
unjuk kekuatan, dan mungkin babakan sampai kepada unjuk pemaksaan
kehendak, itu kan tidak dibenarkan," kata Wiranto di kantornya, Jalan
Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (29/11/2016).
Dijelaskan
Wiranto, unjuk rasa merupakan suatu ekspresi dari kebebasan dalam
negara demokrasi. Tapi, kebebasan itu punya tanggung jawab yaitu
mematuhi hukum yang berlaku dan peraturan yang sudah diatur dalam
undang-undang.
"Oleh karena itu, tatkala sudah ada satu kompromi adanya satu kesadaran
bersama bahwa jangan sampai untuk rasa itu membuat resah masyarakat.
Dalam arti unjuk rasa itu membuat masyarakat merasa terancam. Unjuk rasa
itu kemudian terindikasi bisa membuat sesuatu yang merugikan
kepentingan bangsa," urai dia.
"Dan kesadaran itulah kemudian
masuk dalam suatu kesepakatan bahwa unjuk rasa nanti kita sebut dengan
aksi bela Islam atau sekarang dalam aksi super damai dengan aksi ibadah
gelar sajadah itu kan bagus kan dilaksanakan di Monas," tambahnya.
Selanjutnya,
pemerintah bersama para demonstran akan memegang teguh hasil dari
kesepakatan tersebut. Wiranto mengingatkan agar tidak ada yang
menunggangi dengan tujuan menyimpang karena akan membuat masyarakat
resah kembali.
"Maka kita tinggal menjaga konsistensi dari
kesepakatan itu. Jangan sampai kesepakatan itu dinodai oleh pihak-pihak
tertentu, format yang sudah bagus itu dinodai oleh kegiatan yang bisa
meresahkan masyarakat, merugikan kepentingan sebagai bangsa," ujarnya.
0 Komentar