Bantul , Pemerintah Kabupaten, Bantul bersama dengan Paguyuban Songsong Buwono Yogyakarta menyelenggarakan Kenduri Hadiningrat, Syukuran dan Selamatan atas diterbitkannya SK. Bupati No.667/2025 tentang Struktur Cagar Budaya makam KRT. Sumodiningrat di Serambi Masjid Kagungan Dalem Jejeran, Wonokromo, Pleret, Bantul. Minggu (28-12-2025).
Kenduri Hadiningrat, Syukuran dan Selamatan dimulai dengan Tahlil Hadiningrat yang dipimpin oleh
MB. Ahmad Murtejo dari Abdi Dalem Pengulon Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, dan doa dipimpin oleh
Kyai Jawis Masruri, Imam besar Masjid Kagungan Dalem Jejeran, yang dilanjutkan dengan kenduri nasi gurih.
Acara resminya sendiri ditandai dengan Kajian Wirid Mataraman, membuka rahasia wirid yang ada di relief/kaligrafi nisan KRT. Sumodiningrat oleh Muhammad Yaser Arafat, dari UIN Sunan Kalijaga, dan pemotongan tumpeng oleh Bupati Bantul, selanjutnya menuju ke makam KRT. Sumodiningrat untuk membuka selubung papan nama Cagar budaya, dilajutkan doa dan tabur bunga di Makam KRT. Sumodiningrat.
Menurut Noor Janis Langga Barana, nama Paringan Dalem R.Ry. Manitro Reksodipuro, acara ini lebih sebagai momentum Penegakan Kebenaran Sejarah, atas Kepahlawanan pada peristiwa penting Geger Sepehi, 1812. Dimana KRT. Sumodiningrat salah satu tokoh sentral dalam pertahanan Nagari/kraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Dalam perannya sebagai Panglima Utama sekaligus Penasehat Militer Sultan Hamengkubuwono II. Mendapatkan legal standing, atas pengakuan secara syah keberadaan dan lokasinya sebagai Stuktur Cagar Budaya.
Dengan terbitnya SK. Bupati Bantul ini, akan mengakhiri polemik dan kontroversi yang selama ini muncul, karena Kontroversi ini bukan sekadar perdebatan akademis. Ia melibatkan aspek keagamaan, identitas kultural, legitimasi sejarah, bahkan emosi ribuan peziarah yang datang di situs tersebut.
Maka terbitnya SK, ini dengan sendirinya merupakan verifikasi kebenaran sejarah dan data dokumenter didalam tradisi lisan yang hidup di masyarakat.
Lebih jauh Janis menyatakan kebanggaannya pada Bupati Bantul, yang memiliki kesadaran dan simpati yang tinggi peduli pada kebudayaan dan sejarah, hal ini didasari oleh kewaspadaan atas muncuknya, doktrin adanya Freemansonry dipopulerkan oleh Jury Lina (swedia), “Archithect of Deception” : Piagam Loji/kesepakatan Kaum Loji : “JIKA INGIN MENGHANCURKAN IDEOLOGI SUATU BANGSA,MAKA HILANGKAN DULU SEJARAHNYA" (Rls)


0 Komentar