JAKARTA, KUPAS.CO.ID- Perda APBD DKI tahun 2017 mengalokasikan dana tertinggi untuk membangun
Rumah Susun (Rusun). Plt Gubernur DKI Sumarsono mengatakan rusun yang
dibangun itu untuk orang yang tergusur akibat penataan kota, salah
satunya yang berada di bantaran kali.
"Rusun yang dipersiapkan
sejumlah mereka-mereka yang membutuhkan," kata Sumarsono di Balai Kota,
Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (20/12/2016).
Menurutnya,
penataan kota yang akan dilakukan Pemprov DKI Jakarta banyak akan
mengusur warga yang tinggal di bantaran kali. "Kalau ini (rusun) tidak
segera disediakan, mereka akan tinggal di mana. Mereka yang tergusur dan
mereka yang akan digusur di bantaran kali. Kalau ingin melakukan
kebijakan-kebijakan yang manusiawi makanya harus disiapkan rusunnya
kemudian dilakukan penggusuran," ppaar Sumarsono.
Saat ditanya
mengenai detail anggaran untuk pembangunan rusun, Sumarsono tidak
mengetahui dengan jelas detailnya. Namun, dia menerangkan tingginya
alokasi dana APBD untuk pembangunan rusun salah satu faktornya untuk
pengadaan lahan.
"Saat ini kita butuh dua hal yang penting. Satu
pengadaan lahan untuk rumah susun dan ruang terbuka hijau (RTH). Kami
juga butuh ruang publik yang luas, termasuk RPTRA tetapi yang utama
rumah susun untuk rakyat kecil dan pembangunan unit rumah itu sendiri
yang prioritas," ujar Sumarsono.
Pemprov DKI Jakarta mengesahkan Perda APBD tahun 2017 sebesar Rp 70,1 triliun. "Konsekuensinya rusun adalah alokasi dana tertinggi dalam APBD ini. Tahun depan ini banyak unit targetnya 11.105 unit. Targetnya," kata Sumarsono.
0 Komentar