JAKARTA, KUPAS.CO.ID- Polisi menegaskan kasus penyerangan terhadap siswa SD di Nusa Tenggara
Timur murni kriminal. Tidak ada kaitannya dengan isu SARA seperti yang
beredar di media sosial.
"Murni kriminal dan tidak ada kaitannya
dengan SARA, tidak ada kaitan dengan pelaku lainnya, pelaku hanya
tunggal," kata Kabid Humas Polda NTT AKBP Jules Abraham Abast, Jumat (15/12/2016).
Jules juga menegaskan kondisi di NTT kondusif dan terkendali pasca kejadian itu. Tidak pernah ada terjadi penjarahan maupun sweeping terhadap warga pendatang.
Saat
ini, polisi tengah menyelidiki siapa yang memunculkan isu-isu tersebut.
"Kita lagi coba selidiki juga itu siapa yang pertama kali memunculkan
isu SARA dan isu penjarahan itu," ujarnya.
Namun begitu, polisi
mengimbau warga NTT khususnya Sabu Raijua untuk bersama-sama menjaga
situasi kamtibmas agar tetap tenang dan kondusif. Warga diminta tidak
mudah terprovokasi isu-isu berbau SARA, provokatif, serta
memutarbalikkan fakta tersebut.
"Harapannya warga masyarakat
dapat beraktivitas dan bekerja dengan baik seperti biasa. Khususnya
jelang perayaan Natal ini, mari kita jaga situasi Kamtibmas tetap damai
agar dapat kita jalani dengan baik," ujarnya.
Sementara itu, Abraham menyatakan kondisi 7 korban sudah pulih dan sudah kembali ke rumahnya masing-masing.
"Tidak ada lagi yang dirawat di rumah sakit. Mudahan-mudahan cepat kembali lagi sekolah," tuturnya.
0 Komentar