JAKARTA, KUPAS.CO.ID- Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menyoroti aduan pekerja harian lepas
(PHL) Dinas Kebersihan, yang mengaku dipecat tanpa alasan masuk akal.
Dia bahkan mencurigai adanya praktik suap dalam proses perekrutan PHL.
Kadis
Kebersihan DKI Isnawa Adji menanggapi sorotan negatif dari Sumarsono
kepada Dinas Kebersihan DKI. Isnawa mengatakan ada beberapa hal yang
menjadi pertimbangan lolos tidaknya seseorang menjadi anggota PHL Dinas
Kebersihan. Dia juga mengatakan bahwa setiap tahun para anggota PHL
harus dievaluasi ulang sebelum diberikan kontrak baru.
"Jadi begini, kami di Dinas Kebersihan ada grade (nilai) untuk
penerimaan PHL. Mereka kan pekerja kontrak, jadi setiap tahun itu ada
evaluasi yang dilakukan," Kamis (12/1/2017)
malam.
"Mungkin, mungkin ya, mereka nggak masuk lagi di kualifilasi kita lagi," imbuhnya.
"Mereka
yang nggak dikontrak lagi, itu bisa banyak penyebabnya. Misalnya
kedisiplinan karena sering absen. Bisa juga karena umur, kan kita juga
melihat keselamatan juga," ujarnya.
Terkait dugaan praktik suap
dalam proses perekrutan PHL, Isnawa membantah. Dia menjamin tidak ada
praktik pungli di Dinas Kebersihan DKI. Apalagi saat ini sudah ada tim
sapu bersih pungutan liar (saber pungli) yang ditugaskan untuk membasmi
pungli.
"Kan sekarang ada tim saber pungli jadi nggak mungkin lah ada yang
berani main-main. Tiap apel juga selalu saya bilang kalau ada yang
main-main sama pungli langsung dipecat," tegasnya
Sebelumnya,
Sumarsono menyoroti aduan pekerja harian lepas (PHL) Dinas Kebersihan,
yang mengaku dipecat tanpa alasan masuk akal. Ia bahkan mencurigai
adanya praktik suap dalam proses perekrutan PHL.
"Itu indikasi
sogok-menyogok. Di Klaten juga begitu, orang mau duduki jabatan mesti
bayar. Itu budaya yang harus kita hilangkan, yang harus kita hapus dari
bumi Indonesia ini," kata Sumarsono di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka
Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (12/1) kemarin.
Sumarsono mengimbau
kepada siapa pun yang mendapat bukti praktek suap dalam proses
perekrutan PHL untuk melapor kepadanya. Saat ini ia telah mengumpulkan
fakta seputar kecurigaannya.
"Kasih saya bukti, besok saya
berhentikan. Bukan hanya yang menyogok yang kita berhentikan, termasuk
yang disogok diberi sanksi, kita berhentikan. Maka saya lagi cari
informasi valid mengenai hal itu," kata Sumarsono.
0 Komentar