Permen dot dirazia di Surabaya. Sebab, ada dugaan permen tersebut berbahaya. Bahkan mengandung narkoba. Benarkah?
'Tudingan' bahwa permen impor mengandung narkoba beredar via media sosial dan dari grup ke grup. Terang saja, semua orangtua waswas. Apalagi permen tersebut sudah beredar luas dan dikonsumsi anak-anak.
Wali Kota Tri Rismaharini memerintahkan Satpol PP bergerak. Beberapa lokasi dirazia. Permen berbagai berbentuk seperti kapas, lolipop dan dot, disita, kemudian dikumpulkan di kantor kecamatan.
Menurut, Kasatpol PP Surabaya Irvan Widyanto, ada siswa SD pusing setelah mengonsumsi permen tersebut. Kecurigaan pun kian bertambah.
"Hari ini masih terus (razia). Kita lakukan pengamanan di seluruh sekolah sesuai perintah Bu Wali," kata Irvan, Selasa (7/3) kemarin.
Dinkes Surabaya belum bisa berkomentar banyak. Mereka bekerja sama dengan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPPOM) untuk meneliti kandungan permen tersebut. Hasil pengecekan belum keluar.
Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Surabaya mengatakan hal serupa. "Kami belum tahu mengandung narkoba atau zat berbahaya apa. Kami menunggu hasil laboratorium," ujar Kepala BNNK Surabaya AKBP Suparti.
Suparti enggan menduga apakah isu tersebut benar atau tidak. Lebih baik, razia setelah hasil laboratorium keluar.
"Takutnya nanti ada apa-apa kalau hanya asal razia saja," jelas Suparti.
Jadi, belum diketahui apakah permen impor itu berbahaya atau tidak. Juga mengandung narkoba atau tidak. Hasil laboratorium yang akan memperjelas 'status'-nya.
0 Komentar