Para sopir becak, taksi, dan ojek pangkalan sebelumnya sedang menggelar demonstrasi di halaman Balai Kota. Di saat bersamaan, para pengemudi ojek online Go-Jek berkendara secara bergerombol di Jl Jenderal Sudirman, depan Balai Kota.
Para demonstran lalu berlarian ke jalan menghentikan pengendara Go-Jek. Kedua belah pihak berusaha saling menyerang. Bentrokan pun berlangsung beberapa saat.
Petugas kepolisian, Satpol PP dan petugas satpam kemudian melerai keduanya. Puluhan Go-Jek yang berkonvoi diminta menjauh dari lokasi. Sedangkan sopir transportasi konvensional diminta masuk ke Balai Kota. Gerbang Balai Kota ditutup karena bentrokan tersebut.
Bentrokan berawal dari peristiwa di kawasan Stasiun Purwosari, sekitar pukul 10.00 WIB. Diduga terjadi pengusiran Go-Jek oleh sekelompok orang.
"Ada lima orang driver Go-Jek yang sedang makan di Purwosari. Tiba-tiba ada orang bawa pentungan. Kita lari, ada motor yang tertinggal dirusak," kata Nanang, sopir Go-Jek.
Puluhan sopir Go-Jek kemudian berkumpul di timur Stasiun Purwosari. Kanit Dalmas Sabhara Polresta Surakarta, AKP Suyono, meredam mereka agar tidak ada tindakan anarkis yang mungkin terjadi.
"Kita imbau jangan mangkal dahulu. Kalaupun makan di warung, tapi kalau bergerombol, mereka (sopir transportasi konvensional) tahunya itu mangkal. Padahal Go-Jek kan tidak butuh mangkal karena online," kata Suyono
0 Komentar