41 Orang Pernah Jatuh Dari Jembatan Ini, 4 Diantaranya Tewas

Jembatan Sunut, jembatan kayu yang menjadi akses satu-satunya antara dusun Sapen dan dusun Borangan, Desa Candirejo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang sudah banyak memakan korban. Berdasarkan catatan kepada desa setempat, sedikitnya 41 orang telah jatuh atau mengalami kecelakaan di jembatan itu dan 4 di antaranya tewas.

Kepala Dusun Sapen, Budi Narto, mengungkapkan sedikitnya ada enam kecelakaan di jembatan yang melintasi sungai Mranak sepanjang yang dia ingat. Pertama tahun 1985, sebuah truk jatuh ke dasar sungai yang mengakibatkan dua orang tewas dan 27 lainnya luka berat.

Tahun 2007, seorang ibu dan anak yang sedang melintas jatuh, anak tersebut tewas. Tahun 2009 seorang ibu dan anaknya terjatuh saat mengendarai sepeda motor, keduanya menderita luka-luka.

Lalu tahun 2013, sebuah dump truk jatuh mengakibatkan 5 orang luka berat. Tahun 2016, juga sebuah dump truk yang tengah melintas jatuh dan mengakibatkan satu korban menderita luka berat.

Terakhir, pada Sabtu (1/4/2017) pagi, (bukan Jumat seperti diberitakan sebelumnya),  sepasang suami istri asal Purwodadi, Kabupaten Grobogan jatuh ke sungai dari ketinggian jembatan sekitar 15 meter itu.

"Dikabarkan yang laki-laki meninggal tadi siang di RS Purwodadi, yang perempuan patah tangan dan pinggang. Kalau yang dulu-dulu ada yang meninggal seketika, ada yang setelah di RS," kata Budi via sambungan telepon, Minggu (2/4/2017) dinihari.

Penyebab banyaknya korban jatuh di jembatan itu tak lain adalah kondisi jembatan yang sudah tidak layak. Banyak bagian jembatan yang terbuat dari kayu itu sudah lapuk. Selain itu jembatan sepanjang 76 meter dengan lebar 2,5 meter itu tidak dilengkapi dengan pembatas atau pengaman pada strukturnya.

Budi berharap pemerintah segera memperbaiki jembatan itu agar tidak ada korban berjatuhan lagi.

"Kondisi jembatan sangat rusak parah, harapan kami Pak Bupati dan Pak Gubernur memperhatikan. Jangan sampai ada korban lagi," kata dia.

Jembatan Sunut sangat vital bagi lebih dari 400 KK atau sekitar 1.300 jiwa warga kedua dusun itu.

Posting Komentar

0 Komentar