Hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei menempatkan Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno sebagai pemenang Pilgub DKI. Anies-Sandi unggul atas kandidat yang juga calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
Dalam hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei tersebut, Anies-Sandi unggul dengan angka sekitar 57 persen. Adapun Ahok-Djarot mendapat suara kurang-lebih 42 persen. Ketua Tim Relawan Anies-Sandi, Boy Sadikin, mengatakan kemenangan ini adalah kerja bersama seluruh tim pemenangan.
Kemenangan ini juga atas dukungan masyarakat Jakarta. Boy tak mau disebut sebagai kunci utama kemenangan Anies-Sandi. "Kemenangan ini hasil kerja tim dan masyarakat Jakarta,"
Terkait pilihannya yang mundur dari jabatan Ketua DPD PDIP DKI untuk mendukung Anies-Sandi, Boy mengaku hanya mengikuti suara hati. Boy mundur karena tak sejalan dengan sikap PDIP yang mengusung Ahok-Djarot. "Itu karena feeling saya ke Anies-Sandi," kata Boy.
Sementara itu, pengamat politik dari Media Survei Nasional (Median) Rico Marbun menyebut posisi Boy Sadikin yang menjadi ketua tim relawan menjadi salah satu faktor kemenangan Anies-Sandi.
Menurut Rico, Boy Sadikin menjadi simbol retak dan rapuhnya soliditas elite pendukung Ahok-Djarot. Sosok Boy Sadikin di balik kemenangan Anies-Sandi semestinya bisa menjadi renungan bagi elite partai dalam membaca suara hati konstituennya.
"Boy Sadikin itu menjadi simbol retak dan rapuhnya soliditas elite politik pendukung Ahok-Djarot. Tapi ada juga yang harus menjadi renungan bagi elite semua partai untuk jujur membaca suara hati konstituennya," kata Rico.
0 Komentar