Sazonova Luidmyla (53) berhasil diselamatkan warga di Pantai Tanjung Alam, Buleleng, Bali. Sazonava diduga hendak melakukan bunuh diri menyusul putranya Sazonov Roman (26) yang tak berhasil diselamatkan.
"Saat dievakuasi, yang laki-laki sudah meninggal dunia dan yang perempuan bisa diselamatkan," kata Kabid Humas Polda Bali, AKBP Hengky Widjaja, dalam pesan tertulis, Kamis (6/4/2017).
Peristiwa ini berawal ketika ibu dan anak itu tiba di Singaraja dan menginap di Lovina, Selasa (4/4) lalu. Kemudian keduanya menyewa kano untuk melihat-l ihat sisi pantai.
Karyawan hotel tempat mereka menginap sempat melihat keduanya mengayuh kano hingga ke tengah laut. Menjelang sore hari, keduanya baru kembali ke pantai dan kemudian ditagih biaya sewa kano.
Sempat terjadi cekcok antara pihak hotel dengan si anak ketika ditagih membayar sewa kano tersebut. Hingga akhirnya pihak hotel memanggil sekuriti. Namun saat kembali, kedua turis asing tersebut sudah berada di pantai.
Pihak sekuriti kemudian menyusul keduanya menggunakan perahu nelayan ke tengah laut. Betapa terkejutnya mereka ketika melihat si anak dan ibunya mengambang di tengah laut.
"Posisi anaknya terikat tali putih di leher dan mulut mengeluarkan busa. Perempuan juga dengan posisi leher sudah terlilit tali," ucap Hengky.
Jenazah si anak lalu dilarikan ke RSUD Buleleng sementara si ibu mendapatkan perawatan medis di rumah sakit terdekat. Setelah sadar dan bisa diajak komunikasi, sang ibu pun membeberkan alasannya melakukan tindakan nekat itu bersama anaknya.
Sazonova menceritakan kepada penyidik bahwa dirinya bersama si anak tiba di Bali pada 26 Februari 2017 lalu. Alasannya adalah untuk berlibur dan menjauh dari masalah keluarga di negara asalnya.
Beberapa pekan setelahnya, Sazonova mengaku terjadi pencurian di Kuta yang mengakibatkan ia kehilangan uang, paspor dan ponselnya. Lalu Sazonova membawa anaknya ke Singaraja.
Sang ibu lalu menyatakan bahwa di Singaraja sempat tidur di jalanan bersama anaknya karena tak memiliki uang sama sekali. Lalu keduanya berniat melakukan aksi bunuh diri pada Senin (3/4) lalu dengan membakar pakaian-pakaian mereka.
Kemudian Sazonova menjelaskan soal kano terjadi cekcok karena panik tidak bisa membayar uang sewa. Sehingga memicu tindakan bunuh diri dilakukan dengan cara berenang ke laut, dan Sazonova mengiris kedua kakinya dengan silet saat melihat putranya sudah tak bernyawa di laut.
"Masih dalam penyidikan Satres Krimum Polres Buleleng. Koordinasi juga dilakukan dengan pihak Imigrasi dan konsulat," ucap Hengky.
0 Komentar