Presiden PKS Tak Percaya Kadernya Dijemput Densus 88

Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Sohibul Iman masih tak percaya MNU, salah satu kadernya dijemput Datasemen Khusus Antiteror 88 Polri. Sohibul mengaku tak mau gegabah dan akan menunggu informasi dari kepolisian. 

“Kami saat ini tidak akan bersikap terlalu jauh. Kami terus dalami kasus ini, baik informasi internal partai maupun dari pihak kepolisian,” kata Sohibul dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Minggu, 9 April 2017. 

Informasi yang dia dapat, tidak ada yang mengetahui MNU pergi ke luar negeri. Sohibul meminta masyarakat tidak berspekulasi terlalu jauh terkait penjemputan MNU. 

“Banyak yang mengaitkan penangkapan ini dengan tindak kekerasan. Kami mohon semua pihak menahan diri dan berharap polisi dapat memberi penjelasan secepatnya,” tutur dia. 

Sohibul menegaskan, PKS selalau mengajarkan dakwah dengan cara yang bijak dan menolak kekerasan. Ia menyampaikan akan taat hukum dan menghormati proses hukum yang dilakukan polri. 

“PKS tidak mengajarkan teror. Mari jaga kondusifitas sosial politik menjelang putaran kedua pilkada DKI khususnya dan kondisi nasional secara umum,” pungkas dia.  

Kabid Humas Polda Jatim Frans Barung Mangera mengatakan, MNU telah melanggar administrasi di perbatasan Turki  dan Lebanon. 

MNU pergi ke Turki bersama dua orang lainnya untuk memberikan bantuan pada waga Suriah yang berada di perbatasan Turki. 

“Setelah diinterograsi yang bersangkutan telah melanggar perbatasan daerah konflik. Makanya kami lakukan penjemputan” kata Frans, Minggu, 9 April 2017. 

Berdasarkan penelusuran di sejumlah laman, MNU terpilih menjadi wakil rakyat mewakili daerah pemilihan IV, yang kesehariannya anggota Komisi IV dari fraksi gabungan (PPP-PKS-Hanura).

Posting Komentar

0 Komentar