Dewan Keamanan (DK) PBB mengutuk tindakan Korea Utara (Korut) yang kembali menembakkan rudal balistik pada Senin (6/3) waktu setempat. Selain itu DK PBB juga merasa prihatin atas perilaku yang tidak stabil Korut terhadap 15 negara anggotanya.
Oleh karena itu, DK PBB akan mengadakan pertemuan tertutup dengan Korut pada Rabu (8/3) waktu setempat. Pertemuan tersebut untuk memberikan pengarahan kepada Korut mengenai peluncuran rudal.
"Kegiatan seperti ini berkontribusi untuk membuat Republik Demokratik Rakyat Pengembangan Korea mengalihkan sumber daya untuk pengiriman senjata nuklir dan meningkatkan ketegangan di wilayahnya dan sekitarnya serta risiko menimbulkan perlombaan senjata regional," demikian permyataan DK PBB .
Dalam pernyataan tersebut DK PBB juga mengancam akan melakukan tindakan lebih lanjut terhadap Korut. Para anggota DK PBB juga mengutuk tindakan Korut karena lebih mengejar uji coba rudal balistik.
Padahal masih banyak kebutuhan warga Korut yang belum terpenuhi. Ini menandakan kemungkinan akan adanya sanksi tambahan untuk Korut. Pyongyang menembakkan empat rudal balistik ke laut lepas pantai di barat laut Jepang pada Senin (6/3).
Tindakan Korut tersebut menimbulkan kemarahan Korea Selatan dan Jepang. Penembakan rudal balistik itu dilakukan sehari setelah Pyongyang berjanji untuk membalas tindakan AS dan Korea Selatan yang melakukan latihan militer. Pyongyang melihat latihan militer itu sebagai persiapan untuk perang.
Korea Utara telah berada di bawah sanksi PBB dan embargo senjata yang ditujukan untuk menghambat pengembangan program nuklir dan rudalnya yang dilarang sejak tahun 2006. Dewan telah memperkuat sanksi menyusul lima uji coba nuklir yang dilakukan Pyongyang.
0 Komentar