Gubernur Jambi Kenalkan Lacak Saat Mendatangi Gedung MPR RI
Gubernur Jambi, H. Zumi Zola menyambangi ruang Nusantara V, Gedung MPR RI untuk memaparkan progres pembangunan Provinsi Jambi di acara Sosialisai 4 Pilar Kebangsaan Good Governance dan Pencegahan Korupsi. Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Jambi tampil lebih elegan dengan memakai Lacak Jambi
Di bawah kepemimpinan Zumi Zola, Lacak Jambi memang sedang gencar dipromosikan, sekaligus untuk menunjukkan ciri khas budaya Jambi. Tidak hanya itu saja, Lacak Jambi juga diharapkan dapat berdampak positif, khususnya untuk meningkatkan ekonomi kreatif masyarakat Jambi.
Lacak Jambi yang dipakai Zumi Zola saat berada di Gedung MPR juga dipakai oleh masyarakat Jambi yang ikut hadir dalam acara sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan Good Governance dan Pencegahan Korupsi. "Hari ini Lacak bisa masuk Gedung MPR RI," ujar Zumi Zola.
Pemakaian Lacak sebagai penghias kepala laki-laki Jambi merupakan bagian dari upaya Zumi Zola untuk meningkatkan perekonomian rakyat dengan visi dan misi Jambi Tuntas 2021. "Salah satu program kita (Pemprov Jambi) mendorong UMKM, biasanya Jambi punya batik dan sekarang kita kembangkan lagi dengan Lacak," ujar Zumi Zola.
Zumi Zola mengakui bahwa Pemprov Jambi terus mendorong sosialisasi pemakaian Lacak di masa kepemimpinannya dan diharapkan dapat menjadilifestyle (gaya hidup) masyarakat Jambi. Lacak sendiri bisa dikombinasikan dengan batik maupun pakaian lainnya.
"Lacak ternyata mendapat respon positif dari masyarakat, bahkan sudah banyak yang bertanya-tanya di media sosial, kita berharap dapat lebih luas lagi dan ini bagian dari UMKM, juga bagian dari kreasi Nusantara," ujar Zumi Zola.
Ketika disinggung progres pembangunan Provinsi Jambi selama setahun di bawah kepemimpinannya, Zumi Zola menyampaikan bahwa penggunaan anggaran yang efektif dan efisien berhasil menunjukkan hasil yang baik pula, serta dapat menekan kondisi pertumbuhan ekonomi Jambi. Di tahun 2015, pertumbuhan ekonomi Jambi sempat menurun 4,2%, namun berhasil tumbuh menjadi 4,37% di tahun 2016 tepat di bawah kepemimpinan Zumi Zola.
Tingkat pengangguran terbuka dan angka kemiskinan di Provinsi Jambi juga menurun pada Agustus 2016, sebesar 4,00% dibanding Agustus 2015 yang mencapai 4,34%. Jumlah penduduk miskin juga mengalami pengurangan dari 8,86% di tahun 2015 menjadi 8,41% pada September 2016. Menurut Zumi Zola, penurunan angka kemiskinan dan pengangguran sejalan dengan turunnya Gini Ratio dari 0,361% tahun 2015 menjadi 0,346% di tahun 2016.
Di sektor perdagangan, Provinsi Jambi masih surplus USD 1,76 juta. Jika ditunjang dengan fasilitas pelabuhan yang lebih baik, Zumi Zola meyakini Provinsi Jambi bisa mendapatkan hasil yang lebih tinggi di sektor perdagangan.
Terkait dengan indeks pembangunan manusia, Provinsi Jambi menunjukkan perbaikan tahun 2016 IPM sebesar 68 atau menduduki peringkat 13 Nasional dengan angka rata-rata lama sekolah 8,5 tahun. Indeks pembangunan gender juga mengalami peningkatan dari 87,88% di tahun 2015 menjadi 88,4% di tahun 2016.
Sementara indeks pembangunan ketenagakerjaan Provinsi Jambi meningkat 60,11% di tahun 2016 dibandingkan tahun 2015 yang hanya mencapai 56,48%. Jumlah itu pun menempati urutan kedelapan tingkat nasional. Namun salah satu penyebab belum adanya linkled pasar kerja dengan dunia pendidikan, yaitu jumlah pengangguran yang didominasi oleh pengangguran terdidik di tingkat SMA dan Perguruan Tinggi.
Dalam pertumbuhan ekonomi, UMKM di Provinsi Jambi memiliki daya saing dan dinamika. Hal itu turut ditunjang dengan meningkatnya peran UMKM di Provinsi Jambi dari 81,979 unit di tahun 2015 menjadi 98,105 unit di tahun 2016.
Nilai aset UMKM Provinsi Jambi yang hanya Rp 1,398 triliun menjadi Rp 1,658 triliun di tahun 2016. Di sektor pendidikan, Gubernur Jambi juga telah menyiapkan beasiswa untuk 15.000 orang selama lima tahun guna meningkatkan SDM. Selain itu, telah disediakan juga dana jaminan kesehatan untuk masyarakat miskin yang belum ter-cover melalui BPJS pusat dan kabupaten kota.
Penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik juga disampaikan Gubernur Zola di hadapan Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan; Ketua BKPMPSbS, Prof. Jimly Asshiddiqie; Gubernur Bengkulu, Dr. H. Ridwan Mukti; Gubernur Babel, H. Rustam Effendi; Wakil Gubernur Sumsel, H. Ishak Meki; serta Sekda Lampung. Hal yang dipaparkan Gubernur Jambi terkait langkah-langkah untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan transparan, partisipasi, dan akuntabilitas yang menjadi elemen penting untuk menjamin kesejahteraan yang menjadi bagian dari good governance. Tahun 2016 menjadi tahun ke-4, Pemerintah Provinsi Jambi mendapat Opini Wajar Tanpa Pengecuaian dari BPK.
Di sektor pariwisata, Zumi Zola mengharapkan industri pariwisata semakin meningkat dengan menetapkan Kawasan Stategis Pariwisata Nasional Kerinci sebagaibranding pariwisata dan mengusulkan Geopark Merangin menjadi anggota Unesco Global Geopark dengan taman fosil yang telah berusia 200 juta tahun.
Pemprov Jambi juga telah melakukan penandatanganan Komitmen Bersama Program Pencegahan Korupsi Terintegrasi Pada Pemerintah Provinsi Se-Sumbagsel (Sumatera Bagian Selatan). Kegiatan itu diyakini memiliki nilai strategis bagi pembangunan dan mendorong percepatan pembangunan, serta tata kelola pemerintah yang bersih
Lacak Jambi yang dipakai Zumi Zola saat berada di Gedung MPR juga dipakai oleh masyarakat Jambi yang ikut hadir dalam acara sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan Good Governance dan Pencegahan Korupsi. "Hari ini Lacak bisa masuk Gedung MPR RI," ujar Zumi Zola.
Pemakaian Lacak sebagai penghias kepala laki-laki Jambi merupakan bagian dari upaya Zumi Zola untuk meningkatkan perekonomian rakyat dengan visi dan misi Jambi Tuntas 2021. "Salah satu program kita (Pemprov Jambi) mendorong UMKM, biasanya Jambi punya batik dan sekarang kita kembangkan lagi dengan Lacak," ujar Zumi Zola.
Zumi Zola mengakui bahwa Pemprov Jambi terus mendorong sosialisasi pemakaian Lacak di masa kepemimpinannya dan diharapkan dapat menjadilifestyle (gaya hidup) masyarakat Jambi. Lacak sendiri bisa dikombinasikan dengan batik maupun pakaian lainnya.
"Lacak ternyata mendapat respon positif dari masyarakat, bahkan sudah banyak yang bertanya-tanya di media sosial, kita berharap dapat lebih luas lagi dan ini bagian dari UMKM, juga bagian dari kreasi Nusantara," ujar Zumi Zola.
Ketika disinggung progres pembangunan Provinsi Jambi selama setahun di bawah kepemimpinannya, Zumi Zola menyampaikan bahwa penggunaan anggaran yang efektif dan efisien berhasil menunjukkan hasil yang baik pula, serta dapat menekan kondisi pertumbuhan ekonomi Jambi. Di tahun 2015, pertumbuhan ekonomi Jambi sempat menurun 4,2%, namun berhasil tumbuh menjadi 4,37% di tahun 2016 tepat di bawah kepemimpinan Zumi Zola.
Tingkat pengangguran terbuka dan angka kemiskinan di Provinsi Jambi juga menurun pada Agustus 2016, sebesar 4,00% dibanding Agustus 2015 yang mencapai 4,34%. Jumlah penduduk miskin juga mengalami pengurangan dari 8,86% di tahun 2015 menjadi 8,41% pada September 2016. Menurut Zumi Zola, penurunan angka kemiskinan dan pengangguran sejalan dengan turunnya Gini Ratio dari 0,361% tahun 2015 menjadi 0,346% di tahun 2016.
Di sektor perdagangan, Provinsi Jambi masih surplus USD 1,76 juta. Jika ditunjang dengan fasilitas pelabuhan yang lebih baik, Zumi Zola meyakini Provinsi Jambi bisa mendapatkan hasil yang lebih tinggi di sektor perdagangan.
Terkait dengan indeks pembangunan manusia, Provinsi Jambi menunjukkan perbaikan tahun 2016 IPM sebesar 68 atau menduduki peringkat 13 Nasional dengan angka rata-rata lama sekolah 8,5 tahun. Indeks pembangunan gender juga mengalami peningkatan dari 87,88% di tahun 2015 menjadi 88,4% di tahun 2016.
Sementara indeks pembangunan ketenagakerjaan Provinsi Jambi meningkat 60,11% di tahun 2016 dibandingkan tahun 2015 yang hanya mencapai 56,48%. Jumlah itu pun menempati urutan kedelapan tingkat nasional. Namun salah satu penyebab belum adanya linkled pasar kerja dengan dunia pendidikan, yaitu jumlah pengangguran yang didominasi oleh pengangguran terdidik di tingkat SMA dan Perguruan Tinggi.
Dalam pertumbuhan ekonomi, UMKM di Provinsi Jambi memiliki daya saing dan dinamika. Hal itu turut ditunjang dengan meningkatnya peran UMKM di Provinsi Jambi dari 81,979 unit di tahun 2015 menjadi 98,105 unit di tahun 2016.
Nilai aset UMKM Provinsi Jambi yang hanya Rp 1,398 triliun menjadi Rp 1,658 triliun di tahun 2016. Di sektor pendidikan, Gubernur Jambi juga telah menyiapkan beasiswa untuk 15.000 orang selama lima tahun guna meningkatkan SDM. Selain itu, telah disediakan juga dana jaminan kesehatan untuk masyarakat miskin yang belum ter-cover melalui BPJS pusat dan kabupaten kota.
Penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik juga disampaikan Gubernur Zola di hadapan Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan; Ketua BKPMPSbS, Prof. Jimly Asshiddiqie; Gubernur Bengkulu, Dr. H. Ridwan Mukti; Gubernur Babel, H. Rustam Effendi; Wakil Gubernur Sumsel, H. Ishak Meki; serta Sekda Lampung. Hal yang dipaparkan Gubernur Jambi terkait langkah-langkah untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan transparan, partisipasi, dan akuntabilitas yang menjadi elemen penting untuk menjamin kesejahteraan yang menjadi bagian dari good governance. Tahun 2016 menjadi tahun ke-4, Pemerintah Provinsi Jambi mendapat Opini Wajar Tanpa Pengecuaian dari BPK.
Di sektor pariwisata, Zumi Zola mengharapkan industri pariwisata semakin meningkat dengan menetapkan Kawasan Stategis Pariwisata Nasional Kerinci sebagaibranding pariwisata dan mengusulkan Geopark Merangin menjadi anggota Unesco Global Geopark dengan taman fosil yang telah berusia 200 juta tahun.
Pemprov Jambi juga telah melakukan penandatanganan Komitmen Bersama Program Pencegahan Korupsi Terintegrasi Pada Pemerintah Provinsi Se-Sumbagsel (Sumatera Bagian Selatan). Kegiatan itu diyakini memiliki nilai strategis bagi pembangunan dan mendorong percepatan pembangunan, serta tata kelola pemerintah yang bersih
0 Komentar