Hati-hati, Pola Makan Seperti Ini Bisa Picu Bau Mulut

Cara makan dan pemilihan makanan tertentu diketahui dapat memengaruhi kondisi mulut secara keseluruhan. Maka dari itu, pola makan tertentu pun diyakini dapat memicu datangnya bau mulut.

Menurut dokter gigi dari London Centre for Cosmetic Dentistry, Dr Mervyn Druian, segala sesuatu yang dapat membuat mulut kering berarti juga dapat meningkatkan risiko bau mulut. Termasuk juga di antaranya konsumsi makanan dan pola makan tertentu.

Dalam studi yang dilakukan oleh Dental Clinic of the University of Bern di Swiss, disebutkan bahwa bau napas biasanya akan berkurang selama rata-rata 2,5 jam setelah makan. Angka tersebut bisa bertambah jika makanan yang Anda konsumsi banyak mengandung serat. Maka dari itu, jika Anda berdiet dengan mengurangi atau melewatkan waktu makan, Anda berisiko mengalami bau mulut.

Diet tinggi protein atau rendah karbohidrat juga berpotensi menimbulkan bau mulut. Ini karena pada diet tersebut tubuh menjadi 'berstatus' ketosis, di mana ia akan membakar lemak sebagai bahan bakar. Nah, hal ini dapat memicu bau mulut," ungkap Druian.

Bau mulut yang muncul berasal dari zat yang disebut keton, yang diproduksi ketika tubuh membakar lemak. Bau ini biasanya khas, dan tidak akan hilang kecuali Anda berhenti menjalani diet tersebut. Untuk menyamarkannya, Anda bisa mencoba untuk minum lebih banyak air atau teh peppermint.

Sebelumnya, Druian pernah menjelaskan bahwa ada satu hal tak terduga yang dapat memicu bau mulut, sehingga butuh perhatian. Hal tersebut adalah terlalu banyak bicara, namun tak diseimbangi dengan konsumsi air putih yang cukup.

"Banyak bicara membuat mulut banyak terpapar udara luar dan air liur pun menjadi berkurang. Jika seseorang banyak berbicara tapi jarang minum, maka salah satu risikonya adalah bau mulut

Posting Komentar

0 Komentar