Menyambut pembukaan rute Jakarta-Banyuwangi, landasan pacu Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, mulai dipertebal. Landasan bandara yang saat ini memiliki ketebalan 27 PCN (Pavement Classification Number) dan dipertebal menjadi PCN 39. Sehingga landasan Bandara Blimbingsari bisa didarati pesawat jenis Bombardier CRJ- 1000 yang mengangkut sekitar 96 penumpang.
Kepala Bandara Blimbingsari Banyuwangi Dody Dharma Cahyadi mengatakan, proses lelang penebalan bandara telah rampung. Proses pekerjaan penebalan telah ditetapi untuk dikerjakan selama 30 hari kerja.
"Pekerjaan penebalan bandara dengan PCN 39 dimulai pekan ini. Waktu pekerjaan kami tetapkan 30 hari," jelas pria yang akrab disapa Dharma, Senin (20/3/2017).
Setelahnya pekerjaan rampung 30 hari kedepan, sambung Dharma, runway kan segera diverifikasi oleh direktorat teknis di Kementerian Perhubungan agar siap diterbangi. Diperkirakan akhir bulan depan landasan sudah siap menerima penerbangan langsung rute Banyuwangi – Jakarta.
"Berdasarkan koordinasi, ada maskapai yang sudah siap membuka rute direct flight Jakarta-Banyuwangi dalam waktu dekat seiring dengan pembangunan overlay yang telah tuntas," cetus Dharma.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, rute baru ini akan mempersingkat perjalanan menuju di Banyuwangi. Penumpang yang akan terbang ke Banyuwangi tak perlu lagi transit di Bandara Juanda, Surabaya. Direct flight Jakarta-Banyuwangi diharap mampu mempermudah iklim usaha di bumi blambangan.
"Tentu dengan direct flight Jakarta-Banyuwangi, para wisatawan, dunia usaha, maupun masyarakat luas bisa lebih hemat waktu karena pesawat langsung menuju ke Banyuwangi," kata Anas.
Saat ini frekuensi rute Surabaya-Banyuwangi telah tiga kali terbang per hari yang dilayani oleh Garuda Indonesia dan Wings Air dengan pesawat jenis ATR. Jumlah penumpang di Bandara Banyuwangi terus melonjak. Pada 2011, jumlah penumpang baru tercatat 7.826 orang per tahun, lalu melonjak hingga 1.339 persen menjadi 112.661 orang pada 2016.
0 Komentar