Korban tewas akibat serangan kimia di kota Khan Sheikhun, Suriah bertambah menjadi 86 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 30 orang di antaranya anak-anak.
Serangan kimia melanda kota Khan Sheikhun, Provinsi Idlib pada Selasa (4/4) waktu setempat. Rezim Suriah dituding berada di balik serangan kimia yang memakan banyak korban jiwa itu, namun tudingan itu dibantah.
"Terdapat juga 20 wanita di antara korban tewas dan jumlah korban tewas masih bisa terus bertambah karena masih ada orang-orang yang hilang," Serangan kimia ini menuai kecaman dunia internasional. Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggelar rapat khusus membahas serangan kimia ini. Mereka menyusun resolusi untuk mengecam serangan mematikan yang didalangi rezim Suriah itu.
Namun Rusia yang memiliki hak veto, membela sekutunya Suriah. Rusia menyebut, meskipun pesawat tempur Suriah melakukan serangan udara di Khan Sheikhun, namun zat kimia yang memakan korban jiwa berasal dari gudang penyimpanan senjata kimia kelompok pemberontak.
Klaim Rusia itu dibantah kelompok pemberontak setempat, Fateh al-Sham Front, yang bersumpah akan membalas serangan di Khan Sheikhun. Dalam keterangannya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut para korban serangan kimia di Suriah mengalami gejala-gejala terpapar gas saraf, khususnya senyawa sarin. Paparan gas saraf mengganggu mekanisme saraf pada tubuh manusia yang bisa berakibat fatal.
0 Komentar