Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mengusut penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.
"Saya perintahkan kepada Kapolri untuk dicari siapa (pelakunya). Jangan sampai orang-orang yang punya prinsip teguh seperti itu dilukai dengan cara-cara yang tidak beradab," kata Jokowi di Istana Negara, Jalan Veteran, Jakarta Pusat
Jokowi menyebut kejadian tersebut sebagai tindakan kriminal. Dia pun berharap peristiwa serupa tidak terulang.
"Kriminal. Ini tugas Kapolri untuk mencari," kata Jokowi.
Sebelumnya, peristiwa itu terjadi ketika Novel selesai melaksanakan salat subuh di masjid dekat rumahnya. Tiba-tiba, 2 orang mengendarai sebuah sepeda motor menyiram Novel dengan air keras. Novel pun dilarikan ke rumah sakit.
Ketua KPK Agus Rahardjo menyebut teror yang dialami anak buahnya itu kemungkinan besar terkait penanganan kasus korupsi e-KTP. Novel memang ditugaskan sebagai salah satu kepala satuan tugas (kasatgas) untuk kasus tersebut.
"Yang paling besar itu (e-KTP)," kata Agus usai menjenguk Novel.
Pihak kepolisian juga langsung bertindak cepat menangani teror itu. Kapolres Jakarta Utara Kombes Dwiyono menyebut sejauh ini sudah ada 4 orang saksi yang telah diperiksa. Polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan sejumlah barang bukti termasuk gelas melamin yang digunakan pelaku untuk menyiramkan air keras ke Novel.
0 Komentar