Panwaslu Sita Ratusan Sembako di Sebuah Rumah di Palmerah

Pengawas Pemilu Jakarta Barat menyita ratusan sembako yang diduga akan disebarkan saat masa tenang kampanye. Sembako sebanyak tiga mobil pikap itu disita dari sebuah rumah di RT 10 RW 09 Jatipulo, Palmerah, Jakarta Barat. 

"Diamankan tadi pukul 03.00 WIB. Itu ada di dalam rumah. Total (sembako) ada 3 mobil, jadi 3 mobil kita sewa untuk angkut sembako ke kantor Panwas Kota Jakarta Barat," ujar Ketua Panwaslu Jakarta Barat, Senin (17/4/2017).

Sebelumnya, ada laporan dari warga yang mengaku didata dua hari yang lalu. Laporan tersebut ditindaklanjuti oleh Panwaslu sampai akhirnya mengungkap rumah tersebut.

"Sebelumnya sudah mendata ke rumah-rumah untuk menyiapkan fotokopi, NKK (kartu Keluarga), dan KTP, yang ditukar dengan sembako. Karena ada laporan, saya instruksikan ke Panwas Lapangan untuk investigasi," kata Puadi.

Namun Gorda, selaku terlapor, membantah akan membagikan sembako dalam masa kampanye. "Nggak kok, ini akan dibawa ke kampung di Jawa Tengah," kata Puadi menirukan alasan Gorda adanya sembako saat melakukan penggerebekan.

Sembako tersebut telah terbungkus dalam paket berisi beras, minyak, dan gula pasir. Bungkusan ini sama dengan bungkusan sembako yang ditemukan oleh Panwaslu di Duri Kepa, Kebon Jeruk, pada Minggu (16/4).

"Kalau di Duri Kepa, ada mukena, sama sebaran brosur kampanye hitam. Kalau di Palmerah nggak ada brosur kampanye hitam. Cuma sembako," ucapnya.

Puadi berencana memanggil terlapor untuk memberikan keterangan. Panwas belum memastikan apakah terlapor salah satu relawan atau tim pemenangan pasangan calon.

"Saya nggak tahu apakah relawan atau apa. Makanya akan dipanggil. Apakah dia relawan, simpatisan, atau tim pasangan calon. Kalau relawan terdaftar, rentan. Kalau dia menyebarkan, (pasangan calon) bisa didiskualifikasi," ucapnya.

Selain di Duri Kepa dan Palmerah, polisi mengamankan 6 unit mobil yang memuat sembako dari salah satu paslon Pilkada DKI. Mobil ini dibawa dari sebuah gudang yang berada di Kalideres, Jakarta Barat. Diduga sembako ini akan dijadikan alat 'serangan fajar' menjelang hari pencoblosan.

"Kita amankan sembako, kan tadi ada satu gudang yang dikerumuni warga sekitar 300 orang. Mereka menduga itu akan dibagikan. Sehingga itu kan magnetnya," kata Kapolsek Kalideres Kompol Efendi saat dihubungi, Senin (17/4) dini hari.

Posting Komentar

0 Komentar