Para peneliti keamanan siber mengatakan, kelemahan Whatsapp (WA) membuat para peretas mampu meretas akun WA dengan mengirimkan gambar yang berisi perangkat lunak berbahaya.
Telegram, aplikasi pengirim pesan yang juga populer sama seperti WA juga dapat diretas. Para pengguna aplikasi pengirim pesan diserang saat sedang menggunakan layanan web browser.
Perusahaan keamanan siber Check Point Research mengatakan, mereka telah menemukan cara untuk memotong enkripsi dengan mengirimkan gambar ke pengguna. Jika dibuka gambarna maka perangkat lunak berbahaya akan masuk ke dalam data dan membobol akun.
"Kelemahan aplikasi pengirim pesan ini jika dieksploitasi akan membuat penyerang mengambil alih akun pengguna. Mereka bisa mengakses percakapan, foto, video, dan filepengguna lainnya," kata orang-orang Check Point, Eran Vaknin, Roman Zaikin, dan Dikla Barda.
Seperti dilansir Anadolu, Kamis (16/3), ini berarti penyerang bisa mengunduh foto pengguna dan mengirimnya secara daring. Selain itu, juga mengirim pesan dengan nama pengguna, meminta tebusan, bahkan mengambil alih akun teman-teman pengguna juga.
Check Point memperingatkan WA dan Telegram atas kelemahan mereka. Check Point siap memperbaiki jika ada pembajakan meskipun belum ada peretas membajak WA.
0 Komentar